Malam ini rasa penasaranku dengan novel karya Alien Wahyu Tarantika terbayar sudah, awalnya aku hanya ingin merapikan kamarku yang lebih mirip kapal pecah ini, tetapi bukankah setiap proses punya distraksinya sendiri? Sukses. Aku sadar, bahkan dia pun juga sadar, bahwa masih banyak kesalahan di sana sini, entah itu pengejaan atau salah nama, seperti Newa yang menjadi Iga. Hahaha. But no, I won't look at the black side. Aku merasa benar-benar terhibur, aku suka bagaimana tulisannya benar-benar bisa membuatku seakan kembali lagi ke saat-saat di mana menjadi kusam, berantakan, berlumuran lumpur, bersitegang di rapat, baris berbaris, kemah, adalah hal yang bisa melarikan diriku dari rutinitas membosankan menjadi siswi SMA. Pramuka. Ya, semuanya terjadi tepat sebelum aku membenci ketimpangan yang banyak terjadi di pelaksaan Pramuka itu sendiri, khususnya di masyarakat (aku tidak akan membahas itu di sini). Tebakan awalku, novel ini akan sarat akan keseriusan, mengingat bahwa ...