Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Cerita di atas Kereta II

Hujan deras di luar, kadang-kadang aku pun tidak sepenuhnya sadar bahwa aku melakukan sebuah perjalanan. Entah kenapa seperti itu. Setiap kali aku bosan duduk atau tidak bisa memejamkan mataku, aku selalu melihat ke luar jendela meskipun aku tak dapat melihat apapun. Gelap, ya aku lupa menyebutkan bahwa aku sedang naik ular besi malam. Tapi aku suka.bagaimana cahaya dari dalam ular besi ini membias dalam butir-butir air hujan yang tersisa di kaca. Aku mengendur dan mengencangkan lensa mataku hanya untuk melihat versi bokehnya, indah. Cahaya lampu dari luar juga, dia memaksaku melihat goresan-goresan kaca yang mengelilinginya, membentuk seperti goresan melingkar di lukisan Van Gogh.

Cerita di atas Kereta

Suatu waktu aku pergi ke luar kota dengan menggunakan kereta ekonomi, maklum aku hanya mahasiswa, untuk beli tiketnya saja aku harus menahan jajan dan menunda kebutuhan-kebutuhan yang tidak mendesak. Aku mendapatkan kursi 17 E gerbong 1, mungkin sedang apes, aku mendapatkan gerbong lawas. Kursinya sama sekali tidak nyaman untuk bersandar, entah mengapa kursi ini di desain seperti ini... 2 kursi di depanku diduduki oleh sebuah keluarga, satu ayah, satu nenek, dan satu anak kecil, di lihat dari penampilan mereka, mereka mungkin bukanlah orang yang berkecukupan. Ah, bicara apa aku ini? Sudah jelas sekali bahwa kereta ekonomi memang penuh dengan manusia-manusia dengan kehidupan keras. Sudah hampir 2 jam di dalam kereta tapi anak kecil - mungkin umurnya masih belum genap 4 tahun - di depanku belum juga bisa diam, ia sangat hiperaktif sampai nenek dan ayahnya kewalahan, sehabis minum susu pun dia juga belum bisa tenang. Aku sampai kasihan pada ayahnya, terlihat sangat capek. Suat