Cerita di atas Kereta II

Hujan deras di luar, kadang-kadang aku pun tidak sepenuhnya sadar bahwa aku melakukan sebuah perjalanan. Entah kenapa seperti itu. Setiap kali aku bosan duduk atau tidak bisa memejamkan mataku, aku selalu melihat ke luar jendela meskipun aku tak dapat melihat apapun. Gelap, ya aku lupa menyebutkan bahwa aku sedang naik ular besi malam. Tapi aku suka.bagaimana cahaya dari dalam ular besi ini membias dalam butir-butir air hujan yang tersisa di kaca. Aku mengendur dan mengencangkan lensa mataku hanya untuk melihat versi bokehnya, indah. Cahaya lampu dari luar juga, dia memaksaku melihat goresan-goresan kaca yang mengelilinginya, membentuk seperti goresan melingkar di lukisan Van Gogh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENZIM | TANYA DAN JAWAB

Culinary Review: The Solchic Solo, Chicken Package Easy Wings

Contoh Resensi Antologi Cerpen (Buku Fiksi)