Contoh Naskah Drama Bahasa Indonesia
Kalau selama ini saya suka mem-post-kan hal-hal pribadi atau curhatan, kali ini saya akan membuat post tentang Contoh Naskah Drama Bahasa Indonesia. Sekedar untuk referensi atau inspirasi saja. Naskah ini murni saya yang membuat, ya walaupun dengan sedikit bantuan teman-teman saya, untuk koreksi. Naskah drama ini juga sudah pernah saya pakai untuk Ujian Praktek waktu saya masih SMP.
Tokoh : Onde-onde, Nyi
Jemblem (ibu Onde-onde), Mbakyu
Tagihutang, Klenting
Stoberi, Klenting
Jeruk
Di suatu desa. Onde-onde, seorang pemuda lajang
yang tinggal bersama ibunya, Nyi Jemblem yang sudah janda. Mbakyu Tagihutang,
anak rentenir, dan Klenting Stoberi dan Klenting Jeruk, anak konglomerat.
Di jalan.
Mbakyu Tagihutang : (berkaca) Senangnya, hari ini mau
nagih hutang di rumahnya Mas Onde-onde, kalau setiap hari caranya begini,
hutangnya nggak dibayar juga nggak apa-apa.
Di teras rumah Onde-onde.
Nyi Jemblem : (sambil menyapu) Oalah Le,
Le, kamu itu sudah besar, emak ini sudah tua. Kamu itu mbok ya cepat-cepat cari
pacar gitu to Le, emakmu ini sudah pengin nggendong cucu.
Onde-onde : Oalah Mak, emak itu sudah tua, ngapain sih
mikirin pacar saja, wong emak sendiri saja janda, sampai sekarang belum punya
ganti gitu.
Nyi Jemblem : Lho-lho, kamu ngenyek ya?
Makmu ini menjanda sampai saat ini itu karena isih tresno sama almarhum bapak
kamu. Udah begini saja, bagaimana kalau besok emak kenalin sama gadis desa
sebelah?
Onde-onde : Ah, ya sudahlah Mak, boleh.
Nyi Jemblem :
Nah gitu, anak emak joss!
Mbakyu Tagihutang : (Tiba-tiba datang) Lho, apa ini jas
joss- jas joss ini? Hutang belum dibayar sudah joss-jossan segala.
Nyi Jemblem : Lhoh-lhoh, mbak ini
tujuannya datang ke sini apa ya? Nyerocos saja.
Mbakyu Tagihutang : Saya ke sini itu mau nagih hutangmu
yang berbulan-bulan belum kamu bayar itu, mana kartu member utangnya?!
Nyi Jemblem : Ini (menyerahkan kartu)
Mbakyu Tagihutang : Lha, biasanya kalau sudah nyerahin
kartu, mau dibayar nih hutangnya, mana uangnya?
Nyi Jemblem : Hehe, belum ada mbak..
Mbakyu Tagihutang : Lho, bagaimana to? Nggak bisa
pokoknya sekarang!
Nyi Jemblem : Lho mbak, kan memang belum
ada to mbak, saya belum gajian mbak..
Mbakyu Tagihutang : Lho, saya nggak mau tahu ya, pokoknya
sekarang, ini hutang sudah berbulan-bulan belum dibayar. Gimana ini?!
Onde-onde : Eh, mbak jangan bentak-bentak ya! Ini calon
mertua! Eh, maaf, ini orang tua mbak!
Nyi Jemblem : Heh, le?
Onde-onde : Maaf, salah ngomong.
Nyi Jemblem : Besok ya mbak.
Mbakyu Tagihutang : Besok, besok saja. Nanti kalau saya
tagih besok, nanti semoyo-semoyo lagi, besok lagi. Ah sudahlah, besok ya! Bunga
100 %.
Keesokan harinya. Di jalan.
Mbakyu Tagihutang : Waduh, mau nagih hutang di rumahnya
mas Onde-onde nih, bisa awet muda kalau setiap hari begini. Ah, di sini dulu
saja.
Onde-onde dan Nyi Jemblem lewat,
akan ke desa sebelah.Bertemu Mbakyu Tagihutang di jalan.
Mbakyu Tagihutang :
Eh, ketemu di sini.
Nyi Jemblem :
Eh, Mbakyu Tagihutang.
Mbakyu Tagihutang :
Sini, kartu member hutangnya.
Nyi Jemblem :
Ini (menyerahkan kartu)
Mbakyu Tagihutang : Uang, uang,
uangnya!
Nyi Jemblem :
Hehe, belum ada mbak (menggaruk kepala)
Mbakyu Tagihutang : Lho, iyakan, mesti seperti itu,
janji-janji saja! Lha terus kamu itu mau bayar kapan??
Nyi Jemblem : Lho, mbak itu kan tahu,
saya itu janda mbak, janda. Jangan sekarang mbak, saya ini sedang mau ada
urusan sama anak saya.
Mbakyu Tagihutang : Memangnya urusan apa?
Nyi Jemblem : Saya mau mengenalkan anak
saya dengan gadis desa sebelah.
Mbakyu Tagihutang : Apa?! (terkejut)
Nyi Jemblem : Lho, memangnya kenapa?
Mbakyu Tagihutang : Nggak apa-apa!
Tiba-tiba datang Klenting Stoberi dan Klenting Jeruk.
Nyi Jemblem : Eh, Klenting Stoberi sama
Klenting Jeruk, kok kebetulan sekali.
Klenting Stoberi : Eh, ibu, apa kabar bu?
Klenting Jeruk : Iya bu, apa kabar? (keduanya
bersalaman dengan Nyi Jemblem dan Onde-onde)
Mbakyu Tagihutang : Oalah, ini to yang mau dikenalin?
Nyi Jemblem : Iya, memangnya kenapa?
Mbakyu Tagihutang : Halah, kalau ini mah masih mendingan
saya.
Nyi Jemblem : Lhoh, mereka ini anak
konglomerat nggak kaya kamu, anak rentenir saja, kerjanya cuma nagih hutang.
Klenting Stoberi dan Klenting
Jeruk : Iya, kamu ini anak rentenir saja
bangga.
Mbakyu Tagihutang : Lho, kamu jangan meremehkan ya, usaha
rentenir ini sudah turun temurun dari mbah buyutnya mbah buyut saya!
Onde-onde : Oalah, ini to mak yang mau dikenalin, mak,
wong aku aja kaya artis ibu kota gini kok mau dikenalin sama wajah-wajah ndeso
begini, nggak level mak.
Klenting Stoberi : Lhoh, gimana to mas?! Kok gitu
sama kita.
Klenting Jeruk : Lha iya, kami ini anak
konglomerat masa’ dibilang wajah-wajah
ndeso.
Nyi Jemblem : Lho, lha terus mau kamu
gimana le? Mak kan sudah ngasih dua pilihan, tinggal milih masa susah sih?
Onde-onde : Hah, udah mak, kalau tau begini, aku milih
ini saja! (menggandeng Mbakyu Tagihutang dan pergi)
Nyi Jemblem : Lho-lho, le, gimana ini?
Klenting Jeruk : Lho, bu, gimana ini? Kok jadi
begini?!
Klenting Stoberi : Iya bu, nggak bisa, katanya mau milih
kita, lha kok milih anak rentenir itu..!
Nyi Jemblem : Aduh, gimana ya ngger?
Aduh, ibu minta maaf ngger.
Klenting Stoberi : Ah, pokoknya saya bilangin ke
Romo!
Klenting Stoberi dan Klenting Jeruk pergi.
Nyi Jemblem : Aduh, kok bisa jadi begini
ya? Ah ndak apa apa lah, ngelanjutin usaha rentenir saja!
*****
Maaf kalau nggak rapi, copas dari words. Ohya, colek Pahlevy Waskithaning Nastiti yang dulunya jadi Klenting Stoberi XD
Enjoooy ^o^
Komentar
Posting Komentar
Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar :D