Why?

Hari ini, aku hanya akan menceritakan kembali apa yang sudah dia ceritakan padaku. Walaupun aku sudah mengerti juga tentang ini, dan merasakan hal yang sama persis dengannya, kurasa aku perlu mengulangnya untuk menegaskan semuanya kembali. Lagipula, aku suka bagaimana dia menuliskannya, ciri khasnya yang semrawut, dan tidak memperhatikan EYD, atau mungkin dia sudah tak peduli lagi dengan semua itu agar ceritanya cepat diterima.


"hei bunga desember. hari ini kau tak seperti biasanya. kau tau? memang aku yang selalu ada ditaman ini untuk mengunjungimu. aneh jika kau selalu bertanya. ada jutaan bunga disini dan mengapa kau yang selalu aku cari. dan aku selalu menjawab, aku tidak tau. yah, aku memang belum mengenalmu saat itu. yang selalu aku ceritakan adalah ikatanku dengan bunga mawar. suatu aib bukan, yang selalu aku ceritakan kepadamu tentang hubunganku dengan bunga mawar. kau pernah bertanya, kenapa aku suka padanya. aku pun menjawabnya tanpa harus menundukkan kepala. aku suka wanginya, aku suka warna merah menyalanya. dan lucu melihatmu mengerutkan kening sembari mengatakan, aku punya alasan untuk si bunga mawar itu dan hanya untuk berteman denganmu, aku bahkan tidak punya alasan apapun. tapi meski begitu, engkaulah yang aku cari untuk melepaskan penatku di kesibukan keseharian sekolah. engkaulah yang aku cari untuk mau mendengarkan semua ceritaku dengan bunga mawar. aku selalu bercerita tentang bunga mawar kepadamu. dia yang selalu menunjukkan tangkainya yang berduri. bahkan untuk menyentuhnya aku rela untuk merasakan perih durinya menusuk kulitku. di suatu hari yang mungkin kau ingat hingga sekarang adalah ketika aku memeluknya terlalu lama hingga aku tak sadar tubuhku penuh luka tertancap durinya. aku lari ke taman ini dan menemuimu. menangis didepanmu. kau membantuku melepaskan duri-duri yang menancap itu. kau dengan sabar mengobati lukaku yang mungkin sudah parah. dan itu baru seminggu yang lalu. kemarin aku juga mengunjungimu kan? aku memohon padamu untuk kau mau menerima hatiku. dan kau bertanya lagi tentang alasan. katamu, kau hanyalah bunga desember yang tidak menarik. bahkan beberapa orang menilaimu aneh karena hanya mekar pada bulan yang berakhiran "-ber". dengan kebodohanku aku kembali menjawab. aku tak tau. dan sekarang, kau berubah menjadi bunga melati? memang aku suka warna yang indah dan wangi yang menyegarkan. dan kali ini tanpa duri. hanya untuk membuatku mempunyai alasan untuk menyukaimu? kau memang sungguh lucu. akan aku beritahu padamu. ada 1000 bahkan jutaan alasan untuk hidup, tapi kau tak perlu alasan untuk mencintai seseorang. oh ya, aku baru tau. aku menyayangimu karena kau adalah bunga desember. ya, bunga aneh yang selalu ada untukku. jadilah seperti sedia kala. dan kita akan membuat sejuta alasan bagi dunia untuk menerima kita sebagai sepasang kekasih"

- Vaiz Lazuardian to Erlian Zakia Ayu Anggarani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENZIM | TANYA DAN JAWAB

Culinary Review: The Solchic Solo, Chicken Package Easy Wings

Contoh Resensi Antologi Cerpen (Buku Fiksi)