Velidae

Jika aku disuruh untuk bercerita tentang dirimu, aku pasti bingung harus mulai dari mana. Dulu, bagiku kau adalah kucing kecil yang manja, selalu minta diperhatikan, selalu merayu, selalu pergi kemanapun aku pergi. Kau suka tertidur di mana saja, kau juga suka tidur di pangkuanku.

Pertama kali aku menemukanmu, orang bilang, "Jangan dekati dia, dia terkenal sombong.", "Jangan berteman dengannya, dia begini dan begitu,".

Tapi ternyata bukan hanya aku yang menemukanmu, kau pun juga menemukan aku.

You and a chocolate milk you've given to me.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Di mana kah letak kesombonganmu? Justru kucing manis ini menjadi temanku, dengan begitu cepatnya kau beradaptasi dengan aku - orang yang begitu dingin, cuek, dan aneh. Katamu aku lucu. Tidak butuh waktu lama untuk akrab denganmu, terutama saat kita tahu bahwa kita suka sama-sama suka Linkin Park.

Kau adalah kucing manis, lucu, dan hiperaktif. Kau selalu senang bercerita, curhat, bahkan mengajakku bermain. Aku yakin kau masih mengingat tragedi electric shock yang justru membuat aku pernah marah kepadamu? Yakinlah aku tidak akan pernah bisa marah lama-lama kepadamu.

Kau kadang membuatku kewalahan karena tingkahmu yang hiperaktif itu, meskipun itu pada saat itu kau terkenal sering malas mengerjakan tugasmu. Aku tahu kau hanya bosan, Manisku. Biarlah orang lain berkata apa tentang itu dan saat itu. Tapi itu tidak penting, karena hanya kita yang tahu apa yang kita inginkan.

Juni, Oktober, Januari. Hanya kita yang tau.

Januari adalah puncaknya. Kita sama-sama terluka saat itu. Aku hanya bisa bersembunyi di belakangmu dan kau selalu meyakinkanku bahwa "lihat aku, aku dekat di sini.". Dan kau benar. Aku bukan apa-apa di samping sang Matahari, dia terlalu silau dan tinggi, dan kucing manis sepertimu yang telah menyelamatkan aku dari harapan-harapan bodoh yang selama ini aku coba yakini.

Saat kita pulang bersama, kita sadar kita terhina, tapi tidak apa-apa, mau dikata apa orang tak akan percaya.

Kita jatuh sedalam-dalamnya, dan kita akan bangkit setinggi-tingginya. Semoga.

Sekarang, lihatlah dirimu. Meski kau sering bilang kepadaku bahwa dirimu yang sekarang berkulit gelap, gendutan, jarang mandi. Aku tak peduli, Kucing Manisku. Jika orang selalu menganggapmu kekanak-kanakan, aku selalu berpikir sebaliknya sejak dulu, itu karena aku tahu. Di balik kelakuan konyol maupun sikap hiperaktifmu itu, ada hal lain yang tidak akan dimengerti orang biasa. Kau tahu, kau lebih dari apa yang tampak. Bahkan orang yang berhati dingin sepertiku ini bisa jatuh berkali-kali, dan kau selalu menangkapku berkali-kali.

Aku tidak peduli apakah tulisan seperti ini akan terdengar konyol, kuno, atau norak.

Jika aku merasa, maka aku akan berkata. Jikapun aku harus jatuh, itupun hanya untukmu. Jika ada nama dalam doa yang aku rapal, maka itu adalah namamu.

Untuk Kucing Manisku, semoga bahagia selalu menyertaimu.

Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENZIM | TANYA DAN JAWAB

Culinary Review: The Solchic Solo, Chicken Package Easy Wings

Contoh Resensi Antologi Cerpen (Buku Fiksi)