Catatan Perjalanan: Curug Dago, Bandung, Jawa Barat

Hi, Guys. Beberapa saat yang lalu saya menyempatkan (baca : mengharuskan) diri untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata alam yang masih berada dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. Djuanda ini dengan alasan tugas. Saya memang sudah beberapa kali pergi ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, tapi saya kurang ngeh juga sebenarnya lokasi Curug Dago itu di mana. Eh, tenyata tempatnya emang sedikit terpisah dari kompleks wisatanya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda meskipun nggak terlalu jauh juga sih. Untuk dapat sampai ke sini, kamu bisa mengandalkan google maps dengan catatan, jangan mengharapkan medan yang terlalu mudah ya. Waktu saya ke sini, saya harus melewati perkampungan warga di mana jalannya hanya selebar sekitar 1 - 1,5 m saja, hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau kendaraan roda 2. Untuk kendaraan roda 4, mungkin bisa parkir di Taman Budaya Jawa Barat. (cmiiw)




Jadi, Curug Dago itu adalah salah satu dari beberapa curug yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Curug Dago letaknya emang sedikit tersembunyi dan aksesnya pun sedikit susah dan membingungkan. Walaupun letaknya sedikit tersembunyi, tetapi Curug Dago memiliki catatan historis lho, Guys. Dikutip dari Official Website Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Alkisah, ada dua raja Thailand berkunjung ke Bandung yang menurut catatan sejarah terjadi tahun 1818. Kedua orang raja ini begitu terpesona dengan keindahan curug ini sehingga mereka membuat dua prasasti batu tulis untuk mengenang keberadaan mereka di Bandung. Kedua raja itu adalah Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke Curug Dago.



Setelah sampai di area Curug Dago, pengunjung diharuskan untuk membeli tiket sekitar Rp 12.000/orang atau bisa juga dengan tiket terusan dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dengan syarat masih di hari kunjungan yang sama ya. Setelah itu untuk ke Curug Dago itu sendiri, pengunjung harus jalan kaki menuruni anak tangga, lalu ikuti saja jalan selanjutnya sampai terlihat ada bangunan Merah dan terjunan air. Bangunan merah tersebut adalah bangunan yang berisi Prasasti Batu Raja Thailand. Suasana di area Curug Dago ini masih asri, apalagi jika sedang tidak banyak pengunjung. Beristirahat sejenak di sini sangat menenangkan.


So, how is it? Tertarik buat mengunjungi Curug Dago juga? Masukin ke travel list kalian yaa. Thank you for reading, don't forget to leave comments.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENZIM | TANYA DAN JAWAB

Culinary Review: The Solchic Solo, Chicken Package Easy Wings

Contoh Resensi Antologi Cerpen (Buku Fiksi)